Kamis, 19 November 2015

DALIL EKSTRIMIS BAPER


Pict by Gec~

Aku tidak harus cantik, tinggi dan dewasa seperti wanita-wanita yang ada di dekatmu sekarang. Aku tidak harus seksi, putih dan bermata sipit seperti wanita-wanita yang kamu idolakan. Aku telah cantik dengan segala yang aku miliki, atas indikatorku sendiri. Aku sudah cantik dengan segala potensi dan kecerdasan atas diriku yang tidak dimiliki oleh wanita lain di belahan bumi manapun. Akulah penguasa bagi diriku dan segala yang ada atas tubuhku.

Asal kamu tahu, aku berhak mencintai apa yang aku anggap layak. Kamu tahu? Segala rasa brengsek dan ketololan ini tidak aku biarkan tunduk dengan gravitasi. Kamu tidak berhak menyakitiku atas dalil apapun bahwa aku yang dhaif mencintaimu lebih. Kamu tidak punya otoritas sebagai penyebab atas segala derita dan kesepian yang merenggut waktu berhagaku untuk sekedar memikirkan aspek-aspek konyol karena gagal bertemu.

Aku harus bersuara, jika suatu nanti bilang "aku mencintaimu" anggap saja kamu punya derajat tinggi karena berhasil dicintai oleh aku. Kamu harus beruntung dan berhak bahagia atas perasaan biadab ini.




Inilah aku, yang mencintaimu dengan pandai. Mencintaimu atas hakku sebagai manusia waras. Mencintaimu atas pikiran dan kehendakku sendiri. Ini bukan cinta yang ekstrimis ataupun radikal kaum kiri yang melahirkan perasaan subversif. Ini cinta dengan dasar logika atas teori yang aku rangkai sendiri. Bukan juga cinta hasil saduran dari pemikiran kaum murung, Socrates dan Faocault. Atau cinta nihilis dari Nietzche yang agnostik. Ini aku yang belum kamu tahu, aku begitu.

Yogyakarta. Ditulis oleh Wiwin: Ekstrimis baper. Suka Indomie. 
Eh jangan lupa bahagia.

0 komentar:

Posting Komentar